weLcome to my bLog

dapatkan beberapa info yang telah saya posting
:)
semoga dapat bermanfaat bagi anda yang membacanya

Selasa, 26 Maret 2013

PENALARAN DEDUKTIF


PENALARAN DEDUKTIF

Kali ini saya akan membahas penalaran deduktif. Pertemuan yang lalu telah saya bahas tentang penalaran induktif dan jenis-jenisnya. Kesempatan kali ini saya akan membahas apa itu penalaran deduktif dan yang lebih dalam.
Sebelum saya masuk ke pembahasan penalaran deduktif itu sendiri saya mengulang kembali arti dari penalaran. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak belakang dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Dalam penalaran, proporsi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpullannya disebut dengan consequence (konklusi). metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.

Jenis-jenis penalaran deduktif :
·         Silogisme Kategorial
Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
·         Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
·         Silogisme Alternatif
·         Silogisme yng terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
·         Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.

Penarikan kesimpilan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.
1.               Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
1.       Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
             Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

2.       Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
            Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

3.       Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
             Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

4.       Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
            Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
            Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)

2.               Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:

1.      Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). 
Contohnya:
·         Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)
·         Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)

2.       Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
·         Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
·         Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang ilmuwan.
Jadi, Anto adalah orang cerdas.

Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen   juga dapat dijadikan silogisme.




sumber :
http://carapedia.com/paragraf_deduktif_induktif_info700.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran







Lirik Lagu


Michael Buble “Home”

Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home
Mmmmmmmm
May be surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh, I miss you, you know
And I’ve been keeping all the letters that I wrote to you
Each one a line or two
“I’m fine baby, how are you?”
Well I would send them but I know that it’s just not enough
My words were cold and flat
And you deserve more than that
Another aeroplane
Another sunny place
I’m lucky, I know
But I wanna go home
Mmmm, I’ve got to go home
Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home
And I feel just like I’m living someone else’s life
It’s like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not
Come along with me
’Cause this was not your dream
But you always believed in me
Another winter day has come
And gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home
And I’m surrounded by
A million people I
Still feel all alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know
Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
Let me go home
It will all be all right
I’ll be home tonight
I’m coming back home

Selasa, 19 Maret 2013

PENALARAN INDUKTIF

PENALARAN
INDUKTIF

Di dalam bahasa Indonesia juga dikaji bab penalaran, kita akan mengkaji apakah penalaran itu dan penalaran induktif khususnya. Mari kita simak pengertian-pengertian yang saya simpulkan dari beberapa artikel.

1. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Adapun pengertian yang lain adalah proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.

2. Metode Penalaran
Terdapat dua metode penalaran yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai penalaran induktif khususnya.
Pengertian dan jenis penalaran induktif
penalaran induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa atau fakta-fakta yang bersifat khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Didalam penalaran induktif terdapat 3 jenis penalaran induktif, yaitu :
       1. Generalitatif
Suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencangkup semua fenomena. Generalisasi ini juga dapat diartikan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang dimulai dengan peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Generalisasi dibedakan menjadi 2 dari sudut pandang segi, yaitu :
a. Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif ( Generalisasi tidak sempurna)
sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali. Kita bisa mengambil contoh : untuk menyelidiki penyakit yang sering diderita oleh orang Indonesia pada umumnya maka diperlukan sampel untuk menyimpulkannya. Contohnya hampir seluruh orang di Indonesia menderita sakit darah rendah.

b. Generalisasi dengan Loncatan Induktif ( Generalisasi sempurna )
suatu fenomena belum mencerminkan seluruh fakta yang ada akan tetapi fakta – fakta yang ada dianggap telah mewakili seluruh permasalahan yang diajukkan. Ini dapat diartikan sebagai loncatan dari sebagian evidensi kepada suatu generalisasi yang jauh melampaui kemungkinan yang diberikan oleh evidensi tersebut.

       2. Analogi
Analogi adalah perbandingan, perbandingan yang selalu mengenai sekurang-kurangnya dua hal yang berlainan. Dari dua hal yang berlainan maka dicarilah kesamaannya (bukan perbedaannya) dan dapat ditarik kesimpulannya. Kesimpulan yang diambil dengan analogi yaitu kesimpulan dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain dengan cara membandingkan kondisinya. Adapun tujuan dari analogi adalah :
·         Meramalkan kesamaan
·         Menyingkap kekeliruan
·         Menyusun sebuah klasifikasi

3. Kausal
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab dan sampai pada kesimpulannya yang menjadi akibat serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Contohnya pada kata dewa-dewi, pemuda-pemudi, mahasiswa-mahasiswi. Adapun tujuan kausal adalah :
·         Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
·         Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
·         Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.


Sumber :
Akhaadiah, Subarti, dkk. Pembinaan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990

Rabu, 13 Maret 2013

SNSD (Girl's Generation)



LIRIK LAGU SNSD - "I GOT A BOY" 



[Sooyoung] Ayo! GG! Yeah Yeah shijakhae bolkka?
([All] Omo! ) yae jom bwahra yae, museun ili isseotkillae meoril jallatdae? eung?
[Yuri] ([All] Omo! ) Tto yae jom borago! meoributeo balkkeutkkaji seutayili bakkwiiyeosseo ([Yuri/All] Wae keuraetdae?) kunggeumhae jukkenne
([Yuri/All] Wae keuraetdae?) marhae bwahbwah jom

[Tiffany] Ha Ha! Let me introduce myself! Here comes trouble! ttara hae!

[All] o oo ye o ([Taeyeon] Eh eh eh eh! ) oo ye o ([Jessica] Neo jalnasseo cheongmal! )

[Taeyeon] Jiga mwonde? utkyeo. neomu kotdae sen geo ani? nabogo pyeongbeomhadanda yae ([Sunny/All] Oh! )
[Jessica] Keu namja wahnjeon mame deureonna bwah!
([Taeyeon] Maldo andwaeh! Maldo andwaeh! )
[Seohyun] Neomu yeppeojigo sekshihae jyeosseo keu namja ttaemuniji? mureobol ppeon haetdanikka? neo bakkun hwahjangpumi mwonji
[Sunny] Sashil na, cheoeum bwahsseo sangcheo ibeun yasu gateun gipeun nun
[Jessica] Yaegiman haedo eojil haetdanikka?
[Yuri/Sooyoung] Neo jalnasseo cheongmal! jalnasseo cheongmal!

[All] o oo ye o ([Tiffany] Here comes trouble! Hey, girl listen! ) oo ye o
([Taeyeon] Neo jalnatda cheongmal! ) ([Seohyun] Jala iseo! )
O oo ye o ([Taeyeon] Hey! ) oo ye o ([Sunny] Neo jalnasseo cheongmal! )

[Tiffany] Ayo! Stop! Let me put it down another way.

[All] I got a boy meotjin! I got a boy chakhan! I got a boy handsome boy nae mam da kajyeogan I got a boy meotjin! I got a boy chakhan! I got a boy awesome boy wahnjeon banhaenna bwah

[Taeyeon] Ah! nae wahngjanim! eonje I momeul kuhareo wah jushil tenkayo?
[Sunny] Hayan kkumcheoreom nal pume ana ollyeo naraga jushiketjyo?

[Yoona] Na, kkamchak! menbungiya! keu sarameun nae min nachi kunggeumhadae. wahnjeon mame deureo mot igin cheok boyeojwodo kwaehnchanheulkka?
[Hyoyeon] Ou! jeoldaero andwehji! ([Yoona] Keuchi? Keuchi?)
Uri, jigil keon jigija! ([Yoona] Majji! Majji! )
Keuye mameul modu kajil ttaekkaji ikeon jeoldaero ijeobeoriji mallago!

[All] o oo ye o oo ye o ([Yuri] Bameul saedo mojara da da)
O oo ye o oo ye o ([Sooyoung] Uri chwehko kwahnshimsa da da)

[Seohyun] Nae mal deureobwah keu ai neone alji? Jom eorijiman sogeun kkwahk chasseo
[Tiffany] Eotteol ttaen oppacheoreom deumjikhajiman, aegyoreul buril ttaen neomu yeppeo jukkesseo

[All] o oo ye o oo ye o ([Yoona] Neo michyeosseo, michyeosseo)
O oo ye o oo ye o ([Hyoyeon] Neo michyeosseo, michyeosseo)

[Tiffany] Nan cheongmal hwahka na jukkesseo nae namjan nal yeojaro anboneun geol
[Taeyeon] Makyeonhal ttaen eotteokhamyeon naega chohkenni? jilturado nage haebolkka? soksanghae! eotteokhae! na?
([All] Maldo an dwaeh! Maldo an dwaeh! )

[Jessica] Don't stop! Lets bring it back to 1:40

[All] I got a boy meotjin! I got a boy chakhan! I got a boy handsome boy nae mam da kajyeogan. I got a boy meotjin! I got a boy chakhan! I got a boy awesome boy wahnjeon banhaenna bwah

[Jessica] Eonjena nae gyeoten naepyeoni dwaehjugo kwii giulyeojuneun neo ([Seohyun] Oh! Oh! Oh! Oh! Oh! ) neo ([Seohyun] Oh! Oh! Oh! Oh! Oh! )
[Seohyun] Nan idaero chigeum haengbokhae
[Sunny] Jal twehl keonikka

[All] I got a boy meotjin! I got a boy chakhan! I got a boy handsome boy nae mam da kajyeogan. I got a boy meotjin! I got a boy chakhan! I got a boy awesome boy wahnjeon banhaenna bwah
([Taeyeon] Ah! nae wahngjanim! eonje I momeul kuhareo wah jushil tenkayo?
[Sunny] Hayan kkumcheoreom nal pume ana ollyeo naraga jushiketjyo?)
I got a boy meotjin! I got a boy chakhan! I got a boy handsome boy nae mam da kajyeogan
I got a boy meotjin! I got a boy chakhan! I got a boy awesome boy wahnjeon banhaenna bwah
I got a boy meotjin!