weLcome to my bLog

dapatkan beberapa info yang telah saya posting
:)
semoga dapat bermanfaat bagi anda yang membacanya

Selasa, 19 Maret 2013

PENALARAN INDUKTIF

PENALARAN
INDUKTIF

Di dalam bahasa Indonesia juga dikaji bab penalaran, kita akan mengkaji apakah penalaran itu dan penalaran induktif khususnya. Mari kita simak pengertian-pengertian yang saya simpulkan dari beberapa artikel.

1. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Adapun pengertian yang lain adalah proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.

2. Metode Penalaran
Terdapat dua metode penalaran yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai penalaran induktif khususnya.
Pengertian dan jenis penalaran induktif
penalaran induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa atau fakta-fakta yang bersifat khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Didalam penalaran induktif terdapat 3 jenis penalaran induktif, yaitu :
       1. Generalitatif
Suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencangkup semua fenomena. Generalisasi ini juga dapat diartikan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang dimulai dengan peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Generalisasi dibedakan menjadi 2 dari sudut pandang segi, yaitu :
a. Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif ( Generalisasi tidak sempurna)
sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali. Kita bisa mengambil contoh : untuk menyelidiki penyakit yang sering diderita oleh orang Indonesia pada umumnya maka diperlukan sampel untuk menyimpulkannya. Contohnya hampir seluruh orang di Indonesia menderita sakit darah rendah.

b. Generalisasi dengan Loncatan Induktif ( Generalisasi sempurna )
suatu fenomena belum mencerminkan seluruh fakta yang ada akan tetapi fakta – fakta yang ada dianggap telah mewakili seluruh permasalahan yang diajukkan. Ini dapat diartikan sebagai loncatan dari sebagian evidensi kepada suatu generalisasi yang jauh melampaui kemungkinan yang diberikan oleh evidensi tersebut.

       2. Analogi
Analogi adalah perbandingan, perbandingan yang selalu mengenai sekurang-kurangnya dua hal yang berlainan. Dari dua hal yang berlainan maka dicarilah kesamaannya (bukan perbedaannya) dan dapat ditarik kesimpulannya. Kesimpulan yang diambil dengan analogi yaitu kesimpulan dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain dengan cara membandingkan kondisinya. Adapun tujuan dari analogi adalah :
·         Meramalkan kesamaan
·         Menyingkap kekeliruan
·         Menyusun sebuah klasifikasi

3. Kausal
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab dan sampai pada kesimpulannya yang menjadi akibat serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Contohnya pada kata dewa-dewi, pemuda-pemudi, mahasiswa-mahasiswi. Adapun tujuan kausal adalah :
·         Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
·         Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
·         Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.


Sumber :
Akhaadiah, Subarti, dkk. Pembinaan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990

Tidak ada komentar:

Posting Komentar