Contoh Proposal
A. Judul Penelitian
Analisis Segmentasi Pasar
Waralaba Asing (Studi Terhadap Pelanggan Lawson Di Kota Depok)
B. Pendahuluan
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia
setelah China, Amerika dan India. Diantara yang lain, Pulau Jawa merupakan pulau
yang terpadat penduduknya. Salah satu kota di Pulau Jawa yang memiliki
kepadatan paling tinggi adalah Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dengan kepadatan
penduduk sekitar 14.500 orang per kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk
yang banyak tersebut, Indonesia menjadi pasar yang potensial untuk memasarkan
berbagai jenis produk dan merupakan negara tujuan investasi bagi para investor
untuk menanamkan usahanya di negara ini. Salah satu investasi yang saat ini
perkembangannya cukup signifikan yaitu investasi berbentuk waralaba.
Waralaba
diperkenalkan untuk yang pertama kalinya pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer. Singer
merupakan pembuat mesin jahit Singer yang berasal dari Amerika Serikat. Di
Indonesia waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an yaitu dengan munculnya
dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Dari tahun ke tahun
waralaba ini berkembang dengan signifikan karena adanya kepastian hukum yang
mengikat antara franchisor maupun franchisee.
Waralaba
merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha
terhadap sistem dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau
jasa yang telah terbukti hasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh
pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba (PP RI No. 42 Tahun 2007 tentang
waralaba). Waralaba sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu, waralaba dalam negeri
dan waralaba luar negeri atau asing. Waralaba dalam negeri yang berbentuk
retail mini outlet yang ada di Indonesia diantaranya Alfamart, Indomaret yang
tersebar di pelosok Indonesia. Untuk waralaba di bidang makanan diantaranya
Wong Solo, CFC, Sapo Oriental dll. Waralaba asing yang saat ini ada di
Indonesia diantaranya Lawson dan 7eleven. Kedua waralaba asing ini memiliki
kesamaan dalam konsep pemasaran dimana bukan hanya menjual produk retail,
melainkan juga menawarkan konsep cafe yang menjual makanan minuman siap saji.
Lawson
merupakan waralaba asing yang berasal dari Jepang yang diboyong oleh PT Midi
Utama pada Juli 2011 dan berdiri pertama kali di Kemang Raya, Jakarta Selatan. Konsep
Lawson tidak seperti pada Alfamart atau Indomaret yang hanya menjual produk
retail yang identik dengan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menawarkan
pemenuhan gaya hidup masyarakat urban dimana didalamnya terdapat cafe yang
menjual makanan dan minuman siap saji yang menjadi poin tambahan untuk waralaba
ini.
Masyarakat
urban merupakan kaum yang bertempat tinggal atau memiliki ruang kerja untuk
kalangan profesional atau pengusaha muda. Masyarakat golongan ini banyak
tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, Lawson
memilih kota besar sebagai sasaran pemasarannya. Salah satu wilayah yang
dipilih untuk menunjang perkembangan Lawson adalah wilayah Depok yang merupakan
daerah penyangga dan dekat dengan ibukota. Sebagai daerah yang dekat dengan
ibukota, perkembangan masyarakat Kota Depok tergolong sangat pesat, termasuk
dalam hal gaya hidup yang mengikuti gaya hidup masyarakat metropolitan. Kondisi
ini diperkuat dengan berdirinya berbagai universitas di kota tersebut.
Dengan
kondisi masyarakat Kota Depok yang cukup beragam dan memiliki perkembangan
cukup pesat, menjadi kajian yang menarik untuk menganalisis segmentasi pasar
Lawson di Kota Depok. Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar
kedalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan persamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Jika pengusaha ingin melakukan
segmentasi pasar maka harus mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen
yang secara relatif mempunyai cara atau pelayanan yang berbeda yang berdasarkan
variabel-variabel geografi, demografi, psikografi dan tingkah laku. Manfaat
dari segmentasi itu sendiri adalah perusahaan mempunyai motivasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi
agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.
C.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
paparan diatas, pokok permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini
adalah:
a.Bagaimana
segmentasi pasar waralaba Lawson di Kota Depok?
b.
Siapa yang menjadi pelanggan potensial Lawson di Kota Depok?
D.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
segmentasi pasar dan mengetahui pelanggan potensial waralaba Lawson di Kota
Depok.
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat
dari penelitian ini yaitu :
a.
Manfaat akademis
Manfaat
akademis dari penelitian ini yaitu untuk memberikan kontribusi keilmuan
khususnya mengenai kajian segmentasi pasar. Selain itu, penelitian ini juga
berupaya menambah kajian mengenai perkembangan waralaba asing di Indonesia
khususnya Lawson di Kota Depok.
b.
Manfaat praktis
Manfaat
praktis dari penelitian ini yaitu untuk membantu pihak Lawson untuk lebih tepat
dalam menganalisis segmentasi pasarnya dan membidik pelanggan potensialnya.
F.
Batasan Penelitian
Penelitian
ini dibatasi pada pelanggan yang sedang berkunjung di Lawson.
G.
Tinjauan Pustaka
Pemasaran adalah salah satu
kegiatan penting dalam suatu perusahaan yang salah satu tujuannya untuk memaksimalkan
keuntungan. Konsumen puas tidaknya akan terlihat pada berhasil tidaknya suatu
perusahaan memasarkan suatu produknya.
Tipe strategi segmentasi
a.
Concentrated segmentation
Segmentasi
yang terkonsentrasi dengan mengarahkan satu jenis produk untuk satu segmentasi pasar.
Itulah sebabnya segmentasi terkonsentrasi sering disebut sebagai strategi ceruk
pasar (niche market strategy)
b.
Differentiated segmentation
Dalam
strategi segmentasi yang dilakukan pembedaan, perusahaan memperkenalkan produk
yang berbeda untuk beberapa segmen pasar. Tentunya strategi segmentasi semacam
ini memerlukan sumber daya yang lebih besar untuk dapat melayani setiap segmen
yang dipilih.
c.
Undifferentiated segmentation
Strategi
segmentasi yang tidak mengharuskan pembedaan ini terjadi apabila perusahaan
mengarahkan produk yang sama untuk beberapa segmen pasar secara simultan.
Penggunaan terminologi ini kadangkala menimbulkan kontradiksi. Karena
segmentasi itu sendiri pada dasarnya membutuhkan spesifikasi dan karakteristik
produk yang berbeda untuk setiap segmen.
Dalam menghadapai persaigan pasar yang kompetitif
dibutuhkan strategi pemasaran yang sesuai karakter produk dan kondisi pasar.
Strategi pasar dimaksudkan untuk mengarahkan kegiatan pemasaran pada segmen
yang dipilih atas dasar kebutuhan dan karakteristik tertentu. Sedangkan
analisis segmentasi pasar dimaksudkan untuk menentukan target atau sasaran
pasar pada segmen yang dipilih. Ini berarti strategi dan analisis harus
ditentukan lebih dulu sebelum strategi pemasaran dapat dilaksanakan. Strategi pemasaran adalah
analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dala strategi penentuan
pasar sasaran bagi produk pada tiap unit, bisnis, penetapan tujuan pemasaran,
dan pengembangan, pelaksanaan serta pengolahan strategi progam pemasaran,
penentuan posisi pasar yang dirancang memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.
Segmentasi
Pasar
Pasar terdiri atas pembeli dan
penjual. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar
dapat diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk belanja dan kemampuan untuk membelanjakannya. Alasan mendasar segmentasi pasar adalah bahwa konsumen
memiliki perbedaan kebutuhan dalam setiap produk dan oleh karenanya konsumen
akan memberikan reaksi yang berbeda untuk setiap produk yang ditawarkan
kepadanya. Adapun
istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :
a.
Pride & Farrel
Segmentasi
pasar adalah suatu proses membagi pasar kedalam segmen-segmen pelanggan
potensial dengan persamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan
perilaku pembeli.
b. Swastha
& Handoko
Segmentasi
pasar sebagai kegiatan membagi-bagi pasar/market yang bersifat heterogen
kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
Segmentasi pasar ini merupakan
suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukkan usaha
untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen
pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada
variabel-variabel segmentasi pasar yang terdiri dari demografi, geografi,
psikologi dan tingkah laku maka segmentasi dapat dilakukan.
Segmentasi pasar dapat membantu
manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang peling
menguntungkan merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar,
menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi dan
mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan segmentasi pasar
ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik misalnya adanya pasar yang bersifat
dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan tetapin tidak semua
segmentasi pasar yang dilakukan efektif dengan demikian perlu suatu upaya agar
segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara
kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang
yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah
penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris
pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari
dalam membangun usaha. Peranan
segmentasi dalam marketing :
1.
Memungkinkan
kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan
kita.
2.
Mendapatkan
input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
3.
Merupakan
basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
4.
Faktor kunci
mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang
berbeda.
A. Proses segmentasi
Enam langkah
dalam proses segmentasi pasar, yaitu:
1. Menentukan
batas pasar
2. Memutuskan variabel segmentasi
yang akan digunakan.
3. Mengumpulkan
dan menganalisis data segmentasi.
4. Mengembangkan
profil tiap-tiap segmen
5. Mendidik
segmen-segmen yang dilayani
6. Merancang
rencana pemasaran
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi Pasar
Banyaknya perusahaan yang
melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokan variabel tertentu. Dengan
menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu dapat dikatakan bahwa
secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam
jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan
dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
·
Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah
·
Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar
·
Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif
·
Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau
periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan
keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus
merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara
lain:
·
Biaya
produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
·
Biaya
penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
·
Biaya
promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan
diskon.
·
Kemungkinan
akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Variabel-variabel
Segmentasi
Sebagaimana
diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat
dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis
pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam
menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam
segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
Dalam hubungan ini Kotler mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
a. Segmentasi
Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit
geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah,
daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian
kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
b. Segmentasi
Demografi
Segmentasi
ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan.
Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis
kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak,
remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga
dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat
pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan,
pengalaman agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya. Demografi mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendidikan dan pendapatan. Usia merupakan salah satu karakteristik individu yang mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, menerima segala sesuatu sebagai hal yang baru, serta dapat mempengaruhi selera seseorang terhadap beberapa barang dan jasa.
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya. Demografi mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendidikan dan pendapatan. Usia merupakan salah satu karakteristik individu yang mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, menerima segala sesuatu sebagai hal yang baru, serta dapat mempengaruhi selera seseorang terhadap beberapa barang dan jasa.
c. Segmentasi Psikografi
Pada segmen
ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan :
·
Status
sosial, berdasarkan pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan
menengah, golongan rendah.
·
Gaya hidup,
berdasarkan gaya hidup yang modern, kuno, tradisional, hemat, boros, mewah,
dll.
·
Kepribadian,
misalnya penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
d. Segmentasi
Tingkah Laku
Segmentasi
tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa
variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk melakukan segmentasi
pasar.
Menurut
Armstrong segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator :
a. Manfaat yang dicari
Salah satu
bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat
berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya
manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari
setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat
menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka
inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat
mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
b. Status pengguna
Pasar dapat
disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna
potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna
potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang
berbeda.
c. Tingkat pemakaian
Pasar dapat
juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat.
Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar,
tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna
produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan
sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
d. Status loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan
perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat
loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli
satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau
lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli
merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka
mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang
diobral.
H. Metodelogi Penelitian
Sumber Data
Sebagian besar penelitian menggunakan sumber data
berupa kuesioner.
Jenis Data
Dengan jenis data yang digunakan, yaitu:
Data kuantitatif dan Data kualitatif
Tipe Data
Tipe data yang digunakan dalam penelitian data ini
berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal
langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan
langsung dengan pemersalahan yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh secara langsung dari sumbernya, yaitu responden yang terpilih
Objek dan Subjek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah
Lawson. Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung di Lawson
yang terletak di Kota Depok.
Alat Yang Digunakan
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini
adalah software SPSS
Model Analisis
Model Analisis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda dengan metode uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi
klasik dengan uji multikolinearitas dan uji autokorelasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar