weLcome to my bLog

dapatkan beberapa info yang telah saya posting
:)
semoga dapat bermanfaat bagi anda yang membacanya

Kamis, 13 Juni 2013

CONTOH PROPOSAL

Contoh Proposal
A. Judul Penelitian
Analisis Segmentasi Pasar Waralaba Asing (Studi Terhadap Pelanggan Lawson Di Kota Depok)
B. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah China, Amerika dan India. Diantara yang lain, Pulau Jawa merupakan pulau yang terpadat penduduknya. Salah satu kota di Pulau Jawa yang memiliki kepadatan paling tinggi adalah Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dengan kepadatan penduduk sekitar 14.500 orang per kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk yang banyak tersebut, Indonesia menjadi pasar yang potensial untuk memasarkan berbagai jenis produk dan merupakan negara tujuan investasi bagi para investor untuk menanamkan usahanya di negara ini. Salah satu investasi yang saat ini perkembangannya cukup signifikan yaitu investasi berbentuk waralaba.  
Waralaba diperkenalkan untuk yang pertama kalinya pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer. Singer merupakan pembuat mesin jahit Singer yang berasal dari Amerika Serikat. Di Indonesia waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Dari tahun ke tahun waralaba ini berkembang dengan signifikan karena adanya kepastian hukum yang mengikat antara franchisor maupun franchisee.
Waralaba merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti hasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba (PP RI No. 42 Tahun 2007 tentang waralaba). Waralaba sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu, waralaba dalam negeri dan waralaba luar negeri atau asing. Waralaba dalam negeri yang berbentuk retail mini outlet yang ada di Indonesia diantaranya Alfamart, Indomaret yang tersebar di pelosok Indonesia. Untuk waralaba di bidang makanan diantaranya Wong Solo, CFC, Sapo Oriental dll. Waralaba asing yang saat ini ada di Indonesia diantaranya Lawson dan 7eleven. Kedua waralaba asing ini memiliki kesamaan dalam konsep pemasaran dimana bukan hanya menjual produk retail, melainkan juga menawarkan konsep cafe yang menjual makanan minuman siap saji.
Lawson merupakan waralaba asing yang berasal dari Jepang yang diboyong oleh PT Midi Utama pada Juli 2011 dan berdiri pertama kali di Kemang Raya, Jakarta Selatan. Konsep Lawson tidak seperti pada Alfamart atau Indomaret yang hanya menjual produk retail yang identik dengan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menawarkan pemenuhan gaya hidup masyarakat urban dimana didalamnya terdapat cafe yang menjual makanan dan minuman siap saji yang menjadi poin tambahan untuk waralaba ini.
Masyarakat urban merupakan kaum yang bertempat tinggal atau memiliki ruang kerja untuk kalangan profesional atau pengusaha muda. Masyarakat golongan ini banyak tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, Lawson memilih kota besar sebagai sasaran pemasarannya. Salah satu wilayah yang dipilih untuk menunjang perkembangan Lawson adalah wilayah Depok yang merupakan daerah penyangga dan dekat dengan ibukota. Sebagai daerah yang dekat dengan ibukota, perkembangan masyarakat Kota Depok tergolong sangat pesat, termasuk dalam hal gaya hidup yang mengikuti gaya hidup masyarakat metropolitan. Kondisi ini diperkuat dengan berdirinya berbagai universitas di kota tersebut.
Dengan kondisi masyarakat Kota Depok yang cukup beragam dan memiliki perkembangan cukup pesat, menjadi kajian yang menarik untuk menganalisis segmentasi pasar Lawson di Kota Depok. Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar kedalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan persamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Jika pengusaha ingin melakukan segmentasi pasar maka harus mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif mempunyai cara atau pelayanan yang berbeda yang berdasarkan variabel-variabel geografi, demografi, psikografi dan tingkah laku. Manfaat dari segmentasi itu sendiri adalah perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan diatas, pokok permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah:
a.Bagaimana segmentasi pasar waralaba Lawson di Kota Depok?
b. Siapa yang menjadi pelanggan potensial Lawson di Kota Depok?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis segmentasi pasar dan mengetahui pelanggan potensial waralaba Lawson di Kota Depok.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
a. Manfaat akademis
Manfaat akademis dari penelitian ini yaitu untuk memberikan kontribusi keilmuan khususnya mengenai kajian segmentasi pasar. Selain itu, penelitian ini juga berupaya menambah kajian mengenai perkembangan waralaba asing di Indonesia khususnya Lawson di Kota Depok.
b. Manfaat praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu untuk membantu pihak Lawson untuk lebih tepat dalam menganalisis segmentasi pasarnya dan membidik pelanggan potensialnya.
F. Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada pelanggan yang sedang berkunjung di Lawson.
G. Tinjauan Pustaka
Pemasaran adalah salah satu kegiatan penting dalam suatu perusahaan yang salah satu tujuannya untuk memaksimalkan keuntungan. Konsumen puas tidaknya akan terlihat pada berhasil tidaknya suatu perusahaan memasarkan suatu produknya.
Tipe strategi segmentasi
a. Concentrated segmentation
Segmentasi yang terkonsentrasi dengan mengarahkan satu jenis produk untuk satu segmentasi pasar. Itulah sebabnya segmentasi terkonsentrasi sering disebut sebagai strategi ceruk pasar (niche market strategy)
b. Differentiated segmentation
Dalam strategi segmentasi yang dilakukan pembedaan, perusahaan memperkenalkan produk yang berbeda untuk beberapa segmen pasar. Tentunya strategi segmentasi semacam ini memerlukan sumber daya yang lebih besar untuk dapat melayani setiap segmen yang dipilih.
c. Undifferentiated segmentation
Strategi segmentasi yang tidak mengharuskan pembedaan ini terjadi apabila perusahaan mengarahkan produk yang sama untuk beberapa segmen pasar secara simultan. Penggunaan terminologi ini kadangkala menimbulkan kontradiksi. Karena segmentasi itu sendiri pada dasarnya membutuhkan spesifikasi dan karakteristik produk yang berbeda untuk setiap segmen.

Dalam menghadapai persaigan pasar yang kompetitif dibutuhkan strategi pemasaran yang sesuai karakter produk dan kondisi pasar. Strategi pasar dimaksudkan untuk mengarahkan kegiatan pemasaran pada segmen yang dipilih atas dasar kebutuhan dan karakteristik tertentu. Sedangkan analisis segmentasi pasar dimaksudkan untuk menentukan target atau sasaran pasar pada segmen yang dipilih. Ini berarti strategi dan analisis harus ditentukan lebih dulu sebelum strategi pemasaran dapat dilaksanakan. Strategi pemasaran adalah analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dala strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit, bisnis, penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan serta pengolahan strategi progam pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.
Segmentasi Pasar
Pasar terdiri atas pembeli dan penjual. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar dapat diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemampuan untuk membelanjakannya. Alasan mendasar segmentasi pasar adalah bahwa konsumen memiliki perbedaan kebutuhan dalam setiap produk dan oleh karenanya konsumen akan memberikan reaksi yang berbeda untuk setiap produk yang ditawarkan kepadanya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Pride & Farrel
Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar kedalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan persamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
b. Swastha & Handoko
Segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi-bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukkan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada variabel-variabel segmentasi pasar yang terdiri dari demografi, geografi, psikologi dan tingkah laku maka segmentasi dapat dilakukan.
Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang peling menguntungkan merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik misalnya adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan tetapin tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing :
1.      Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2.      Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
3.      Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
4.      Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.
A. Proses segmentasi
Enam langkah dalam proses segmentasi pasar, yaitu:
1. Menentukan batas pasar
2. Memutuskan variabel segmentasi yang akan digunakan.
3. Mengumpulkan dan menganalisis data segmentasi.
4. Mengembangkan profil tiap-tiap segmen
5. Mendidik segmen-segmen yang dilayani
6. Merancang rencana pemasaran
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi Pasar
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
·         Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah
·         Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar
·         Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif
·         Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
·         Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
·         Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
·         Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
·         Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Variabel-variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
a. Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
b. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya. Demografi mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendidikan dan pendapatan. Usia merupakan salah satu karakteristik individu yang mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, menerima segala sesuatu sebagai hal yang baru, serta dapat mempengaruhi selera seseorang terhadap beberapa barang dan jasa.
c. Segmentasi Psikografi
Pada segmen ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan :
·         Status sosial, berdasarkan pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
·         Gaya hidup, berdasarkan gaya hidup yang modern, kuno, tradisional, hemat, boros, mewah, dll.
·         Kepribadian, misalnya penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
d. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk melakukan segmentasi pasar.

Menurut Armstrong segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator :
a. Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
b. Status pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
c. Tingkat pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
d. Status loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.

H. Metodelogi Penelitian
Sumber Data
Sebagian besar penelitian menggunakan sumber data berupa kuesioner.
Jenis Data
Dengan jenis data yang digunakan, yaitu:
Data kuantitatif dan Data kualitatif
Tipe Data
Tipe data yang digunakan dalam penelitian data ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan pemersalahan yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumbernya, yaitu responden yang terpilih
Objek dan Subjek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Lawson. Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung di Lawson yang terletak di Kota Depok.
Alat Yang Digunakan
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah software SPSS
Model Analisis

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan metode uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik dengan uji multikolinearitas dan uji autokorelasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar