GAYA
HIDUP URBAN
Kebutuhan hidup
kaum urban yang serba ringkas, tren hunian berkonsep small office home
office (SOHO), dinilai sangat tepat. Pada satu unit SOHO terdiri dari dua
bagian, yakni tempat tinggal dan ruang kerja. Karena itu, hunian jenis ini
menyasar kalangan profesional atau pengusaha muda. Dan penelitian menunjukkan bahwa umur
orang-orang yang tinggal di kota besar lebih rendah dibanding di kota kecil
atau desa, meskipun daerah tersebut lebih rendah secara ekonomi. Tak heran,
banyak orang tua yang memilih menghabiskan hari tuanya untuk pindah ke tempat
yang lebih tenang. Rendahnya angka harapan hidup di perkotaan tersebut tak
lepas dari lifestyle orang-orangnya yang tidak sehat. Berbagai gaya hidup orang
kota yang dapat memperpendek umur antara lain:
Suka begadang. Warga kota seringkali menghabiskan
waktunya di siang hari untuk bekerja. Di malam hari, bukannya beristirahat,
mereka justru nongkrong di kafe-kafe atau ke tempat hiburan sampai larut malam.
Begadang bukan hal yang buruk bagi kesehatan, yang berisiko adalah apabila
sampai kekurangan tidur dan mengganggu siklus biologis. Berbagai penelitian
menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke
hingga kanker.
Gampang stress. Macet, polusi, cuaca panas ditambah
tekanan pekerjaan membuat kita lebih rentan stres. Pada tahap tertentu,
stres dapat berakibat baik sebab memicu orang untuk bekerja lebih keras. Namun
stres yang tak dikelola dengan baik justru bahaya bagi kesehatan. Stres dapat
memicu depresi dan gangguan mental jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan
sebuah penelitian terbaru menemukan stres dapat mengubah struktur DNA seseorang
dan diturunkan kepada anak-anaknya.
Dangerous Driving. Kehidupan kota memang menawarkan
jaminan finansial yang lebih baik. Akibatnya, makin banyak orang berlomba-lomba
membeli kendaraan untuk menunjang mobilitasnya. Sudah tak terhitung berapa
banyak jumlah kematian dan kerugian akibat kecelakaan lalu lintas. Kebanyakan
kasus tersebut disebabkan oleh human error, bisa karena lalai saat mengemudi, atau
menyetir ugal-ugalan.
Malas berolahraga. Lengkapnya infrastruktur dan
fasilitas di kota memang mempermudah aktivitas. Namun karena merasa saking
mudahnya, orang jadi sedikit bergerak dan malas berolahraga. Apalagi banyak
pekerjaan di kota mengharuskan duduk sepanjang hari di kantor. Padahal selain
mencegah penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, hingga kanker,
olahraga juga dapat memperkuat otot-otot, meningkatkan keseimbangan fisik dan
meningkatkan stamina.
Suka makan junk food Sebagian besar penyakit disebabkan
oleh makanan sehari-hari. Makanan yang masuk dalam tubuh akan diolah lewat
proses metabolisme tubuh. Sisa makanan ada yang ditimbun atau menumpuk dalam
tubuh. Timbunan lemak dan kolesterol berisiko memicu hipertensi, stroke dan serangan
jantung. Makanan yang banyak mengandung gula juga dapat memicu diabetes.
Makanan seperti ini banyak terkandung dalam junk food. So, eat less junk food
bro!
Suka mencari hiburan Memang tak ada salahnya mencari
hiburan untuk bersenang-senang dan melepas stres. Namun kota menawarkan banyak
hiburan tak sehat seperti bar, lokalisasi dan klub-klub malam yang menawarkan
alkohol dan narkoba. Hiburan mahal ini tak hanya membuat boros, melainkan juga
berisiko merusak kesehatan. Hubungan seks yang tak sehat dapat menularkan
penyakit seksual, sedangkan alkohol dan narkoba dapat menyebabkan kecanduan.
sumber : www.updaterus.com/article/healthandlifestyle/182
Tidak ada komentar:
Posting Komentar