MANAJEMEN MODAL KERJA
Pengertian modal kerja ada dua, yaitu modal kerja
neto dan modal kerja buto. Modak kerja neto adalah perbedaan antara aktiva
lancar dengan hutang lancar. Sedangkan modal kerja bruto adalah investasi
perusahaan dalam aktiva lancar (Hampton, 1995).
1. Pentingnya Manajemen
Modal Kerja
Manajemen Modal Krja adalah pengaturan total
jumlah masing-masing komponen modal kerja dan pembelanjaan yang dibutuhkan
untuk mendukung aktiva lancar.
Manajemen modal kerja penting karena :
a. sebagian waktu manajer keuangan banyak
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah modal kerja.
b. keputusan-keputusan modal kerja dapat
berpengaruh secara berarti terhadap resiko, return, dan harga saham perusahaan.
2. Profitabilitas dan
Risiko
Manajemen modal kerja yang sehat memperhatikan dua
masalah keputusan yang mendasar pada perusahaan.
a. Masalah penentuan jumlah optimal investasi
dalam aktiva lancar.
b. Masalah penentuan kombinasi yang tepat antara
pembelanjaan dengan utang jangka pendek dan jangka panjang.
3. Klasifikasi Modal Kerja
menurut Waktu
a. Modal Kerja Permanen
Jumlah aktiva lancar yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan minimum jangka panjang. Dana yang diperlukan untuk jangka
panjang meskipun kontradiksi dengan aktiva yang dinamakan aktiva lancar.
b. Modal Kerja Temporer
jumlah aktiva lancar yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhan musiman.
4. Kebijakan dalam
Pembelanjaan Modal Keja
a. Kebijakan Pembelanjaan
Hedging
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan
pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan relatif sama dengan umur
investasi dalam aktiva. Penerapan kebijakan pembelanjaan hedging terhadap
komponen-komponen aktiva adalah :
1. aktiva tetap dibelanjai dengan pembelanjaan
jangka panjang
2. aktiva lancar permanen dibelanjai dengan
pembelanjaan jangka panjang
3. aktiva lancar musiman dibelanjai dengan
pembelanjaan jangka pendek
b. Kebijakan Pembelanjaan Konservatif
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan
pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan relatif lebih lama dari umur
sebagian investasi dalam aktiva agar terdapat suatu mrgin of safety dalam
menjaga likuiditas perusahaan. Penerapan kebijakan pembelanjaan konservatif
terhadap komponen-komponen aktiva adalah :
1. aktiva tetap dibelanjai dengan pembelanjaan
jangka panjang
2. aktiva lancar permanen dibelanjai dengan
pembelanjaan jangka panjang
3. terdapat sebagian aktiva lancar musiman
dibelanjai dengan pembelanjaan jangka panjang dan sebagian jangka pendek.
Sumber : seri diktat kuliah, manajemen keuangan,
universitas gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar